Posted by : ngatmow 3.08.2011

Ada yang sepikiran sama aku ga soal kekisruhan yang sedang terjadi di kalangan pemerintahan pusat. Payah gan, semakin hari rakyat kecil kaya aku di negeri ini semakin nggak terpikirkan lagi. "para bangasawan dadakan" yang ada di atas sana sedang pusing dan fokus menyibukkan diri pada urusan memepertahankan kedudukan, kekuasaan dan kekayaannya.

“Arah politik sudah mengalami perubahan. value atau filosofi kita berpolitik sudah jauh dan ini problem sangat serius dan mendasar,” kata seorang tokoh aktivis petisi 28, Haris Rusli Moty, dalam sebuah wawancara dengan sebuah media massa. Ukuran keberhasilan seorang anggota DPR, saat ini sudah berubah. Keberhasilan hanya dilihat berdasarkan uang. inilah yang kemudian mengakibatkan politisi di atas sana berlomba-lomba memamerkan kekayaan, antara lain dengan "persaingan" mobil mewah.



bukan rahasia umum lagi, kalau selama ini tempat parkir mobil di Gedung DPR sudah seperti showroom mobil mewah. Untuk ukuran mobil yang harganya "baru" berkusar Rp500 juta, di sana bukan termasuk kategori mewah lho. Soalnya, sejumlah mobil yang harganya lebih mewah berada di “rumah rakyat” tersebut. Misalnya saja Hummer H3 (Rp1,4 miliar), Mercedes Benz seri GL (Rp1,9 miliar), Lexus jenis sedan (Rp1,1 miliar), Velfire (Rp1,1 miliar), Jeep Wrangler Rubicon (Rp900 juta) dan Toyota Harier (Rp660 juta).
bagaimana ??


coba bandingkan dengan Pegawai Negri kecil seperti aku yang Alhamdullillah dapat gaji per bulan yang ga sampai 2 juta, trus hanya bisa punya Sepeda motor butut warisan dan masih menumpang tinggal di rumah warisan mertua juga.... mendengar semua hal soal "para bangsawan" itu aku hanya bisa mengelus dada dan ngimpi aja....

tapi itu semua belum berhenti sampai di situ,
belum terhitung kengototan perihal pembangunan gedung baru mereka. katanya rumah yang lama sudah tidak "memungkinkan" lagi.
(tapi apakah mereka juga berkaca pada keadaan di ujung jalan bahwa ada masyarakat yang menggunakan kardus dan plastik (bahkan) sebagai rumah tinggal ?)

Biaya yang dianggarkan saja sudah cukup mencengangkan, sebut saja biaya awal yang dianggarkan kurang lebih sekitar 1,6 trilyun rupiah tapi meskipun sekarang anggaran tersebut sudah dipangkas menjadi 1,2 trilyun rupiah, tetap saja biaya pembangunan gedung pemerintahan semacam ini dirasa cukup besar bagi sebagian atau bahkan seluruh rakyat Indonesia, terlebih untuk Indonesia yang mana masih merupakan negara berkembang. meskipun kita telah melewati atau dapat melewati masa-masa krisis di pertengahan tahun 2009, tapi kita juga harus tetap memikirkan hal-hal lain selain hanya untuk sebuah pembagunan gedung , karena sebaiknya uang tersebut bisa digunakan untuk pengembangan sekolah-sekolah di daerah atau bahkan dipelosok.

selain itu masih banyak pula warga Indonesia ini yang masih membutuhkan rumah yang cukup layak, maka sepatutnya pemerintah harus mulai membenahi bukan dari struktur bangunan pemerintahan, tapi sarana dan prasarana umum juga harus benar-benar diperhatikan.

ah entahlah....biarkan mereka berkarya dengan apa yang masih mereka bisa. aku ga peduli lagi. yang jelas selama mereka belum secara langsung "menyentuhku" lebih dulu aku ga akan ikut "menyentuh" dan berurusan dengan mereka.
dan seandainya aku diberi kemampuan oleh Yang Maha Kuasa untuk memperbaiki negeri ini, yang pertama akan aku lakukan adalah :

ME-RESTRAT DAN MEMFORMAT ULANG OTAK PARA "BANGSAWAN" HINA ITU....SEMUANYA......

Comments
4 Comments

{ 4 komentar... read them below or Comment }

  1. sepaham gan....jangan sampe deh bangsa ini punah karna mereka.sedih
    :mewek x(

    BalasHapus
  2. Sebobrok2nya Indonesia, harus tetap kita brusaha perbaiki....

    http://bibitjamurtiram.wordpress.com/

    BalasHapus
  3. weleh welehhhh...
    bener banget gan!
    senada dengan sampeyan..
    miris hati saya, melihat petinggi-petinggi negeri kita kayak gitu..
    MasyaAllah..

    BalasHapus
  4. Terima kasih untuk tipsnya, saya mau coba semoga juga.

    BalasHapus

Instagram

Arsip

Copyright 2008 ZISBOX- Metrominimalist | Template Diutak atik Ngatmow Prawierow