Posted by : ngatmow 9.16.2013

Tanggal 15 September yang lalu menjadi semacam surga dan berkah bagi para pecinta sepeda di sekitar Banjarnegara. Acara Serayu Fun Bike 2013 yang digelar pemda beserta pihak-pihak terkait dibanjiri peserta yang datang dari berbagai daerah. Bahkan dari luar kota yang kalau dilihat dari jaraknya saya sendiri sudah "down" dan males menempuhnya dengan sepeda motor sekalipun.....ada Jogja, Magelang, Semarang, Cilacap, Pekalongan, Tasik dan banyak lagi.....



Ketua Umum Festival Serayu Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan , Serayu Fun Bike sebenarnya merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Festival Serayu Banjarnegara 2013, hanya saja pelaksananya yang semula dilaksanakan tanggal 1 September diundur menjadi tanggal 15 September dengan berbagai pertimbangan.

“Pengunduran waktu pelaksanaan diharapkan akan semakin membuat matang panitia dalam pelaksanan nantinya,” katanya.

"Merugi jika tidak mengikuti Serayu Fun bike, mengingat rute yang akan dilewati berbeda dengan rute yang fun bike di kota lain. Di Banjarnegara rutenya serayu banget,” kata Hadi Supeno yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Banjarnegara ini.

Dan pada hari pelaksanaannya ......

Hebat.... gila.... dan salut......
Mengapa ? sebab banyak peserta yang datang dari luar kota itu datang berbondong-bondong dengan menggenjot sepeda pada malam harinya. Full dari kota asal sampai alun-alun kota Banjarnegara yang digunakan sebagai titik start nanti......dan bisa dibayangkan lagi pada saat perjalanan pulangnya....

kalau saya mah.... nggak deh terimakasih........

Ada beberapa cerita yang membuat saya terus terang takjub sampai ternganga.hehe...
Dari sekitar 12.000 peserta yang bergenjot ria menempuh jalur Alun-alun Banjarnegara - Pasar Pucang - TPA Masaran - Desa Binorong - Lapangan Golf Mrica - Bendungan Jendral Sudirman - Desa Bandingan - Desa Blambangan - Pucang Dalam - Tugu Gilar Gilar  dan kemudian kembali lagi ke Alun-alun kota ini banyak dijumpai pemandangan yang tidak biasa bagi saya yang ngga pernah bersepeda...

Beragam warna ada dalam rombongan pesepeda yang mengular di sepanjang rute tersebut. Ada peserta yang ikut berpartisipasi dengan menggunakan odong-odong (sepeda berpenumpang 6 orang yang biasa mangkal di alun-alun kota pada malam hari), Komunitas sepeda onthel kuno yang bener-bener antik, sepeda low raider yang bagi saya nggenjotnya saja susah, sepeda BMX yang atraktif banget, sepeda fixie, komunitas wong tuwo ngonthel dan sebagainya. Semuanya ada...

Setelah mencapai garis finish, pada saat semua beristirahat di komplek alun-alun kota, saya sempat berbincang dengan beberapa orang peserta yang kebetulan beristirahat di sekitar lapak dangangan cendol saya. 
Saya menjumpai ada seorang bapak berusia lanjut yang terlihat masih bugar meski siang itu sangat terik menyengat dan setelah menempuh perjalanan panjang sebelumnya. Dia bercerita bahwa bersama rombongan teman-temannya berangkat dari kota sebelah, Purbalingga (sekitar 47 km), ditempuhnya selama 3 jam sejak start jam 3 pagi. Dan asal tahu saja, hampir 70 persen anggota rombongannya adalah berumur diatas 50 tahun........wow....

Disamping acara yang menempuh jarak kurang lebih 25 km itu dibanjiri peserta, juga animo masyarakat desa yang terlewati rute sangat mengharukan. Tidak jarang ada beberapa tempat yang menyediakan wedang gratis, semangka gratis dan mendoan gratis. Tis.... tanpa dipungut bayaran.  Mereka ikhlas lahir bathin memberikan sedikit cemilan di tengah perjalanan peserta sepeda hanya karena perasaan iba dan kasihan saja.

" lha wong kasian mas, mereka nggenjot kok ya muter-muter jauhnya kaya gitu...." kata seorang ibu di desa Bandingan, Kecamatan Bawang.


Berikut beberapa momen yang sempat saya jepret dengan kamera handphone Nokia N82 dan Nokia N8-00 saya



Salah satu peserta berusia lanjut




Dan sayapun berhasil sampai di finish juga hehehe.....hayah........





Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Instagram

Arsip

Copyright 2008 ZISBOX- Metrominimalist | Template Diutak atik Ngatmow Prawierow