Posted by : ngatmow 10.09.2012

Google baru-baru ini menyatakan siap mengundurkan diri dari China dan menutup seluruh operasional mereka di sana. Alasannya adalah, raksasa mesin pencari itu sudah tak tahan dengan gelombang serangan yang dilancarkan para hacker asal negeri tirai bambu tersebut.

David Drummond, Senior Vice President, Corporate Development and Chief Legal Officer Google menyebutkan, pihaknya mendapati adanya "serangan yang sangat canggih" yang berasal dari China terhadap infrastuktur Google.
"Serangan-serangan ini membuat kami memutuskan untuk meninjau kelayakan operasi bisnis kami di China," ujar Drummond di blog resmi Google, 12 Januari 2010.




Langkah Google yang memilih mundur dari China ini benar-benar menunjukkan dahsyatnya komunitas hacker di negeri tersebut. Sampai Juli 2008, diperkirakan terdapat 4 juta orang hacker yang tergabung dalam berbagai komunitas hacker. Salah satunya adalah kelompok hacker khusus wanita yang menamakan diri Cn Girl Security Team. Kelompok hacker ini dipimpin oleh gadis kelahiran Hunan, 6 September 1989 bernama Xiao Tian.

Mungkin kita akan membayangkan bahwa tipikal seorang hacker adalah remaja yang beranjak dewasa, dengan penampilan seadanya atau bahkan kalau tidak dibilang buruk rupa, dengan kacamata tebal, perokok berat, rambut acak-acakan tak terawat dan jarang mandi karena menghabiskan sebagian besar hidupnya di depankomputer.

Ternyata tidak begitu dengan Xiao Tian. Walaupun menyebutkan ia sering begadang dan sesekali merokok, tetapi penampilannya sangat apik. Sepintas, melihat penampilannya, Anda mungkin tak akan menyangka bahwa ia merupakan pimpinan dari kelompok hacker yang anggotanya mencapai lebih dari 2.200 orang hacker wanita.

Scott Henderson, seorang pensiunan tentara AS yang merupakan pengamat dan penulis The Dark Visitor: Inside the World of Chinese Hackers pernah menyebutkan pada DNA India. "Aspek Unik dari hacker China adalah rasa nasionalisme dan kolektivitas. Ini kontras dengan stereotip hacker barat yang umumnya mandiri dan bekerja secara individual di ruang bawah tanah tempat tinggal mereka," ucapnya.

Namun, belakangan, kecenderungan yang terjadi adalah "tentara cyber" tersebut terpecah-pecah dan membentuk kriminal kapitalis dan mulai meninggalkan rasa nasionalisme mereka.
Meski demikian, Henderson menyebutkan, suatu saat jika ada konflik yang melibatkan China, hacker tentu akan memobilisasi kelompok mereka dan terlibat dalam perang dunia maya. Dan jika saatnya tiba, "jenderal" Xiao Tian mungkin akan menjadi salah satu pemimpin pasukan tentara China tersebut.


Sumber : 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Instagram

Arsip

Copyright 2008 ZISBOX- Metrominimalist | Template Diutak atik Ngatmow Prawierow