Posted by : ngatmow 9.07.2018

Sudah lama sebenernya pingin piknik ke suatu tempat yang nggak kaya biasanya, kalo biasanya saya perginya ke gunung, sawah, waduk, lapangan, dan sebagainya yang berbau bau alam, suatu ketika tuh pinginnya ke tempat yang beda gaes........Kota.....

Yes....... kota besar yang banyak anunya ...... ehhh

Jangan salah sangka dulu, jangan ngeres dulu kisanak.....
maksud saya adalah bahwa di kota besar banyak gedungnya, banyak bangunan megahnya, banyak lampunya dan banyak pula hal hal yang tidak akan saya temukan di desa..........

Singkat cerita, Pucuk dicinta ulampun tiba sodara sodara, mungkin karena nasib lagi mujur atau mungkin sudah dituliskan dalam catatan hidup  saya oleh Nya, beberapa waktu yang lalu saya dapat kesempatan menyambang kota kenangan (jaman masih bujangan), Semarang. eitss.......Jangan kira saya cuman sekedar mlipir dan jalan jalan ga jelas lho sodara sodara, ini tugas dinas lho ..... resmi dan halal  hehehe......

Hal pertama yang ada di kepala saya selama di perjalanan menuju kota itu adalah niat untuk motret di beberapa tempat (yang sedari jaman masih ganteng dulu menjadi lokasi favorit untuk mengambil gambar) yaitu Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Poo Kong, Tugu Muda plus Gedung Lawang Sewunya, serta Pagoda Avalokitesvara atau yang lebih dikenal sebagai Vihara Buddhagaya Watugong.

skip........

Singkat cerita, setelah semua beban tugas terselesaikan maka saya langsung pesen ojek online (sopir kantor saya tinggal di suatu tempat yang bisa menjamin kebahagiaannya lahir dan bathin........ you know abaout that ? aw aw aw .....) untuk menuju target saya yang paling jauh dulu. Masjid Agung Jawa Tengah alias MAJT.
Masjid yang terletak di Jl. Gajah Raya No. 128 Sambirejo, Gayamsari Semarang ini ga jauh dari Simpang Lima lho. Ga sampai setengah jam dari Mall Ciputra kalo naik sepeda motor atau 
  • 4 Km dari pusat Kota Semarang melalui Jl. Semarang-Purwodadi (dengan perkiraan waktu tempuh kurang lebih 15 menit) 
  • 4 Km dari Stasiun Tawang melalui Jl. Citarum (15 menit) 
  • 8 Km dari Bandara Ahmad Yani melalui Jl. Jendral Sudirman (24 menit) 
(perkiraan waktu tempuh menggunakan sepeda motor dan tanpa kendala lho ya)

Tapi.......  sangat tidak direkomendasikan untuk ke lokasi pada saat sore hari sebab jalan ke masjid ini pasti macet parah. menyebalkan..... and i hate it........


Apa sih yang bikin masjid ini menarik ?

Yang pertama, sebagai seorang muslim saya insyaalloh punya ikatan bathin yang kuat terhadap masjid. Karena bagi seorang muslim, masjid adalah rumah dan tempat untuk kembali (terserah mau ditafsirkan bagaimana ya......bebas). Selain itu  ada satu hal lagi yang muncul tiba tiba dalam hati nurani saya yang paling dalam, saya pingin menjalankan Sholat Maghrib di masjid ini gaes....... suwer......

Yang kedua, masjid ini merupakan salah satu masjid termegah di Indonesia lho. Luas lahannya saja mencapai 10 Hektar dan luas bangunan induk (untuk shalat) 7.669 meter persegi dengan rancangan gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. So, sangat menarik untuk dipotret dan dipamerkan di halaman instagram kan ? hehehe ......

FYI, Masjid Agung yang luar biasa ini ceritanya dulu diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT pada tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter yang disebut sebagai Menara Al Husna atau Al Husna Tower.

Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter ini pada bagian dasarnya terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam) dan pemancar TVKU. Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat dan di lantai 19 digunakan untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Dan tahu nggak gaes, pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha lho......



Di bagian depan masjid, Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar. Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di bagian gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“.

Masih ada lagi kisanak, di sini ada Al Qur’an raksasa yang merupakan tulisan tangan karya H. Hayatuddin, yaitu seorang penulis kaligrafi dari Wonosobo dan ada juga replika bedug raksasa yang dibuat oleh santri dari Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas.

Mantab kan ???

Alraight, setelah beberapa waktu mengambil gambar adzan Maghrib pun berkumandang. Merinding gaess....... langit memunculkan semburat merah kebiruan dengan kombinasi sinar lampu yang luar biasa indah. Suasana yang khikmad serta alunan ayat suci Al Quran yang mengalun syahdu membuat hati ini serasa mau runtuh...... Bahkan seluruh raga ini seolah tidak mau diajak untuk beranjak pergi setelah jamaah shalat Maghrib selesai ........

Sebuah pengalaman spiritual yang tidak terbayangkan........
Subhanalloh .......



Dan suatu saat nanti saya akan kesini lagi...... pasti !!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Instagram

Arsip

Copyright 2008 ZISBOX- Metrominimalist | Template Diutak atik Ngatmow Prawierow